Minggu, 13 Februari 2011

Sepakbola Indonesia

Banyak pencinta sepakbola di Indonesia merasa gemas dengan prestasi sepakbola bangsa ini. Seringkali kita membaca dalam sebuah tulisan atau mendengar dari pembicaraan, betapa sulitnya mencari 11 orang laki-laki di Indonesia dari hampir 80 juta penduduk laki-laki yang berusia antara 15-64 tahun (Juli 2009, www.cia.gov), yang bisa dan mampu bermain bola setara dengan pemain sepakbola kelas dunia. Apa sebenarnya yang salah dan bagaimana pemecahannya?
Sepakbola pada dasarnya adalah permainan yang sangat sederhana, hanya berlari dan menendang dan menyundul bola. Tujuan utama dalam sebuah pertandingan sepakbola adalah sebanyak-banyaknya memasukkan bola (gol) ke gawang lawan (beberapa pelatih tim nasional Indonesia lebih memilih tidak kebobolan banyak/defensif daripada berusaha mencetak banyak gol). Sesederhana itu sebuah permainan sepakbola, tidak membutuhkan sebuah perangkat khusus untuk memainkan sepakbola, bahkan anak-anak mampu bermain sepakbola. Namun begitu sulitnya sepakbola Indonesia berprestasi, bahkan di tingkat ASEAN sekalipun.
Prestasi tertinggi di kancah ASEAN adalah memenangi Sea Games pada tahun 1991, sudah lebih dari satu dasawarsa sepakbola Indonesia tidak mampu menjadi yang terbaik di ASEAN. Di ajang Piala AFF (dulu Piala Tiger) pun Indonesia belum pernah mencicipi trofi juara. Sungguh sebuah problematika yang unik di negara yang berperingkat 5 (kelima) dalam jumlah penduduknya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar